Kamis, 18 September 2008

Ratusan Nasabah Serbu AIG

Setelah gagal mengangkat Wall Street, upaya penyelamatan American International Group (AIG) juga gagal memberi keyakinan kepada nasabah. Ratusan nasabah AIG menyerbu kantor-kantor AIG.
Mereka menyerbu kantor-kantor anak usaha AIG, diantaranya di Singapura dan Hong Kong. Sebagian hanya mencari kepastian, namun sebagian lagi memilih untuk mencairkan portofolio investasinya.
Misalnya yang terjadi di kantor anak usaha AIG, American International Assurance Company Limited (AIA) di Singapura. Antrean ratusan orang tak bergerak meski sudah ada pengumuman bahwa The Fed akan menyelamatkan perusahaan asuransi terbesar itu melalui suntikan US$ 85 miliar. 
"Saya tidak punya kepercayaan lagi pada perusahaan ini," ujar seorang nasabah AIG bernama Annie setelah mencairkan 2 polisnya. Seperti dikutip dari AFP, Kamis (18/9/2008), Annie mengaku langkah the Fed tidak akan mengubah sama sekali keputusannya.
"Saya sedikit khawatir tentang masa depan perusahaan ini meski sudah ada bailout," ujar nasabah perempuan lainnya. Wanita yang menolak disebut namanya itu tetap memutuskan untuk melikuidasi polisnya karena potensi returnnya tidak besar dibandingkan risikonya.
"Jika hitungan saya benar, saya akan mencapai titik impas dengan membatalkan polis ini," tambahnya.
Seorang pebisnis wanita yang ikut mengantre, Chan Foo Choong juga memutuskan untuk membatalkan polis asuransi keluarganya. "Jika ada sesuatu terjadi, apa Anda akan membayar saya," ketusnya.
Seorang staf AIA mengatakan bahwa karyawan terpaksa bekerja hingga tengah malam untuk mengurus ratusan nasabah yang mengantre sejak kemarin. Juru bicara AIA sendiri belum bisa memberikan keterangan terkait masalah ini.
Di Hong Kong, radio RTHK yang mengutip sumber dari pemerintah mengatakan, sekitar 1.500 polis asuransi unit AIG di kota tersebut dicairkan hanya dalam kurun waktu 2 hari. Sementara di Taipei, lebih dari 1.200 nasabah juga menyerbu anak usaha AIG, Nan Shan Life Insurance
Anak usaha AIG di Indonesia, AIG Life Indonesia sebelumnya telah meminta agar nasabah tetap tenang dan tidak panik. Robert W. Bush, CEO dan Presiden Direktur AIG Life menjelaskan, perusahaannya tetap menjalankan aktivitas bisnisnya berjalan normal, sekalipun krisis keuangan melanda AS dan memberi dampak pada induknya AIG Inc.
"Adalah hal yang wajar, nasabah dan mitra bisnis kami ingin tahu implikasi dan memberi perhatian terhadap perkembangan yang terjadi di AS. Saya ingin meyakinkan nasabah dan mitra bisnis bahwa AIG LIFE Indonesia adalah entitas bisnis yang terpisah dengan AIG di AS dan kami mengikuti aturan main sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia," ujar Robert dalam siaran persnya.
Sumber:  Detik.com

Maybe I'll do the same if I was them...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Trader Blogroll